Wednesday 16 January 2013

 

TERSELIP di sudut terpencil di Himalaya pada ketinggian 5.029 meter (16.500 kaki) di negara India Uttarakhand, Roopkund memegang misteri yang telah menarik generasi busters mitos. Lebih dikenal sebagai 'Danau Tengkorak' sejak penjaga taman nasional datang ke tempat ini dan bertemu sebuah kubur berisi sekitar 300-600 rangka manusia.. 

Setelah penemuan mengkagumkan tahun 1942 ini , danau tengkorak Roopkund telah menghasilkan sensasi fenomenal. Sebuah danau beku yang jauh dan tak dihuni, perlu empat hari perjalanan untuk mencapainya dari lokasi desa yang terdekat, yang telah menjadi tempat untuk studi dan penelitian.



Proses penanggalan karbon dilakukan pada rangka rangka ini mengungkapkan bahwa manusia ini mati sekitar abad ke-12 sampai 15. Pada dasarnya, diasumsikan kematian tersebut disebabkan oleh beberapa bentuk bencana alam seperti longsor, badai salju atau epidemi. Namun, kontroversi, masih berkembang hingga kini dikalangan penduduk lokal, antropolog dan sosiolog.



Sebagian orang menghubungkannya dengan cerita rakyat lokal. Ada yang mengandaikan rangka rangka tersebut berasal dari berbagai sebab seperti orang-orang dari Tibet yang mengembara atau pedagang tersesat, dan orang melakukan bunuh diri ritual, tentera yang kalah, dan lain-lain.


Pada tahun 2004, sebuah team ilmuwan Eropa dan India dikirim oleh National Geographic Channel mengunjungi Roopkund untuk melanjutkan penelitian. Penelitian mereka telah menggali petunjuk menarik dan informasi. Bagian dari temuan mereka termasuk harta antropologis seperti mayat yang terawat baik, perhiasan, tulang dan tengkorak.





Dengan melakukan test DNA pada rangka-rangka ini para ahli mendapati rangka-rangka ini milik dua kelompok yang berbeda. Satu kelompok ditandai dengan perawakannya lebih pendek dilihat dari rangkanya, sementara yang lain secara signifikan lebih tinggi. Kelompok pertama mungkin adalah pengrajin lokal atau porter, sementara yang termasuk kelompok kedua mungkin anggota dari klan yang sama dengan kelompok pertama.



Penanggalan radiokarbon lebih baru yang dilakukan team NGC, mengungkapkan bahwa telah ada kesalahan data kronologis pada penanggalan yang dilakukan sebelumnya. Rangka-rangka ini dianggap berasal dari abad ke 9. Para ilmuwan dari London dan Hyderabad memeriksa tengkorak untuk mengetahui apakah rangka-rangka tersebut mengalami patah tulang, yang mereka anggap sebagai hasil dari hujan badai disertai bola bola es (hailstorm) secara tiba-tiba. Bola es yang terjadi disini volumenya luar biasa besar - rata-rata seukuran bola tenis.



Tidak heran, siapa pun yang terkena Hailstorm di Garhwal Himalaya akan binasa. Udara beku dan hentaman bola bola es besar memberikan kontribusi terhadap holocaust mereka. Diperkirakan lebih dari satu longsor telah melanda Roopkund sejak kematian orang-orang itu. Longsor inilah yang mengubur beberapa mayat ke dasar danau, dimana mayat-mayat tersebut masih ditemukan utuh, terawet di bawah es.


Jika pun teori penyebab kematian tragis ini benar, ada satu pertanyaan lagi menyusul dan membingungkan. Yaitu tentang kemana orang-orang ini pergi. Roopkund bukanlahh sebuah daerah historis signifikan dan tidak ada jejak dari setiap rute perdagangan ke Tibet telah ditemukan disini. Roopkund juga bukan situs untuk ziarah yang menarik sekelompok besar orang.



Namun, filem dokumenter 'Danau Tengkorak' yang dibuat oleh National Geographic Channel (NGC) telah mementahkan asumsi ini. Di Filem ini NGC mendakwa Roopkund adalah tempat untuk festival agama Garhwali yang disebut 'Nanda jaat yatra' yang diadakan di setiap 12 tahun. Sebuah prosesi terdiri dari seekor biri-biri jantan bertanduk empat yang baru lahir dianggap sebagai titisan seorang Dewi diarak dari desa terdekat dan dibawa menuju Roopkund.


Kemungkin rangka-rangka di danau ini adalah mereka pemuja yang berpartisipasi dalam prosesi massal beberapa abad yang lalu. Dari cerita rakyat, mengatakan bahwa seorang raja tertentu telah berpartisipasi dalam ritual 'yatra' dengan membawa para penari perempuan. Ini telah menyinggung Nanda Sang Dewi, sehingga menimpakan hailstorm kepada mereka.




Cerita rakyat tersebut mungkin hanyalah dongeng belaka, tetapi sangat mungkin setidaknya tubuh yang lebih tinggi adalah tubuh para anggota kerajaan dan tubuh yang lebih pendek, terserak di seluruh danau, porter lokal - semuanya tewas terkena hailstorm. Apapun penyebab kematian mereka - tidak ada yang benar-benar tahu apa yang menyebabkan begitu banyak orang melakukan sebuah perjalanan yang jauh dan melelahkan berabad abad lalu. 


http://www.nyatanyatafakta.info/2013/01/misteri-danau-tengkorak-di-himalaya.html dengan sedikit perubahan

0 komentar :

Post a Comment

Jika anda ingin mengomentari postingan diatas atau pertanyaan dan request Fakta yang anda mau? Silahkan berikan komentar anda. Diharapkan tidak Mengandung unsur Pornografi maupun SARA.